Saturday 28 February 2009

Gaji Papa Berapa??


Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga,
Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"

"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
"Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew.
Tetapi Sarah tidak beranjak.

Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya,
"Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa..."

Kesabaran Andrew pun habis.
"Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. "

“Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.

"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi....karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

"Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya"

lanjut

Friday 27 February 2009

Dosa-Dosa Kecil


Dua orang pendosa mengunjungi seorang saleh dan meminta nasihatnya. "Kami telah melakukan kesalahan", kata mereka, "dan suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan agar diampuni?"

"Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, anak-anakku", kata orang tua itu.

Pria pertama berkata,"Saya melakukan suatu dosa berat dan mematikan."

Pria kedua berkata,"Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan".

"Baik", kata orang tua saleh itu. "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk sebuah dosa."

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.

"Sekarang", kata orang tua itu, "pergilah dan kembalikan semuanya ke tempat di mana kamu telah menemukannya."

Pria pertama mengangkat batu itu dan memikulnya kembali ke tempat di mana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu di dalam tasnya. Katanya, pekerjaan ini terlalu sulit.

"Dosa itu seperti batu-batu itu", kata orang tua itu. "Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya. Tetapi dengan penyesalan yang sejati kesalahan itu akan diampuni seluruhnya. Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu hal itu salah, akan semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesalinya sedikit pun. Maka ia tetap sebagai seorang pendosa.

"Maka ketahuilah anak-anakku", saran orang saleh itu,"adalah sama pentingnya untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat."


~ Tony Castle ~ dari harrypotterindonesia.com

lanjut

Thursday 26 February 2009

Can You Feel Love????


My husband is an engineer by profession, I love him for his steady-being nature, and I love the warm feeling while leaning against his broad shoulder.
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- ----
----------

Three years in the courtship and now, two years into marriage, I would have to admit, I am getting tired of it, the reasons of me loving him before has now transform into the cause of all the restlessness.

I am a sentimental woman and extremely sensitive and exquisite when it comes to relationship and feelings, I yearn for romantic moments, as though a little boy yearning for candy. And my husband, is just a contrast of me, his lack of sensitivity, and of all, inability of bringing romantic moments into our marriage has disheartened me about love.

One day, I finally decided to tell him my decision, that I want a divorce.
"Why?" he asked, shockingly.

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





"I am tired, there aren't reasons for everything in the world" I answered.

He kept silent the whole night, seemed to be in deep thoughts the whole night. My feeling of disappointment is getting intense, a man who can't even express his detainment, what else can I hope from him?

And finally he asked, " What can I do to change your mind?"

Somebody said it right, it's hard to change a person's personality, and I guess, I have started losing faith in him.

Looking deep into his eyes, I slowly answered, "Here is a question, if you can find the answer in my heart, I will change my mind, Let's say, I love a flower at a mountain cliff, and we are both sure that making you pick the flower will cause death, will you do it for me?"

He said, " I will give you your answer tomorrow.... "

My heart just sank by listening to his respond.

The next morning, he was not around, and I saw a piece of paper with his scratching writing, underneath a glass of warm milk, It goes....

Dear,
"I would not pick that flower for you, but please allow me to further explain the reasons"

this first line had already broken my heart. I continued reading.

"You can only type with computer and always mess up the programs in the PC, and cry in front of the screen, I have to save my fingers so that I can help restore the programs. You always leave the house key behind, I have to save my legs to rush home to open the door for you. You love traveling but always lose your way in a new city, I have to save my eyes to lead you the way.

You always have the cramp whenever your "good friend" approaches every month, I have to save my palm so that I can calm the cramps at your tummy.

You like to stay indoor, and I worry that you will be infected by infantile autism. I have to save my mouth to tell you jokes and stories to cure your boredom.

You always stare at the computers, and that do no good to your eyes, I have to save my eyes so that when we grow older, I can help to clip your nails,and help to remove those annoying white hairs.
I will hold your hand, stroll down the beach, enjoying the sunshine and the beautiful sands... tell you the colour of flowers, just like the glow on your young face...

Thus, my dear, I am sure there's no someone who loves you more than I do... I would not pick the flower, and die.. "

My tears dropped on the letters, and blurred the ink of his hand writing... and I resumed my reading...

"And now, dear... you have finished reading my answer, if you are satisfied with these answers, please open the door of our house, I am standing there, with your favorite bread and fresh milk...

I rushed to pull open the door, and saw his anxious face, with his hand holding tight on the milk and bread....

Oh I am sure no one ever love me as much, and now I have decided to leave the flower alone...

That's life, or some said, love, when one is surrounded by love, the feeling of excitement fades away, and one tend to ignore the true love that lies in between the peace and dullness.

Love shows in any form, even a very little and corny form, it has never been a model, it could be the most incurious form... flowers, romantic moments is only the buckish formed on the surface of the relationship.

Under all this, the pillar of truelove stands... and that's our life... I hope everyone enjoy reading it... love, but not words win the arguments...

lanjut

Wednesday 25 February 2009

Golek Gawean


(Bagi yang tidak memahaminya nggih nyuwun sewu ... Boso Jawi ... Meniko)

Alkisah di sebuah perusahaan besar di kawasan Keprabon, tengah melakukan beberapa tes wawancara untuk " tidak" menerima calon karyawan baru, tentu saja salah satu prasyaratnya adalah harus berbahasa EJD (Ejaan Jawa yg nDaksempurna) .

#1
G : Kowe nduwe omah opo ora.....?
a : dereng....
G : Wah kowe ora iso ketompo nang kene
a : Lho kok ngaten...... ..?
G : Mengko kowe mesthi ngajukne utang nang perusahaan.
a : Ah.. mboten kok, Sak janipun tiyang sepuh kuloniku sampun sugih.
G : Yo malah ora ketompo
a : Lho kok ngaten.....?
G : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrang nongkrong ae.

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





#2
G : Kowe nduwe motor opo ora....?
b : Mboten.
G : Ora ketompo
b : Lho kok mboten ketompo ?
G : Mengko kowe mesthi njaluk bantuan kredit.
b : Sak janipun gadhah, ning tasih ten kampung, gampil mangke kulo beto ngriki.
G : Wah malah ra ketompo....
b : lho kok ngoten
G : Tempat parkire wis ra cukup.

#3
G : Kowé wis lulus sarjana tenan.....?
c : sampun pak....
G : Ora ketompo, kéné iki golék sing SMA aé, luwih manutan lan bén mbayaré murah
c : Sak janipun kulo tasih badhe skripsi
G : Malah ora ketompo.....
c : Lho kados pundi to....?
G : Mengko kow é kerjo mung ngetik skripsi, lék wis lulus mesti golék kerjo neng perusahaan liyo.

#4
G : Kowé seneng guyon opo ora ?
d : Mboten pak, kulo serius n ék nyambut gawé.
G: Ra ketompo.....
d : waa......kok ngoten?
G : Engko konco koncomu lan anak buahmu podho stress.
d : Sak jané nggih sekedhik sekedhik seneng guyon.
G : Malah ora ketompo.
d : Lho kok......
G : Engko kowé mung email emailan sing lucu.......

#5
G : Kowé mau mréné numpak opo ?
e : Nitih mobil
G : Kowé ora ketompo
e : Sebabipun ?
G : Saiki BBM mundhak terus, mengko kowé njaluk mundhak bayar terus
e : Wo, kulo wau namung mboncèng, kok
G : Tambah ora ketompo
e : Lho, lha kok ... ?
G : Mengko mung gawéné mboncéng mobil kantor. Ngrusuhi !

#6
G : Anakmu akèh opo sithik ?
f : Kathah pak
G : Kowé ora ketompo
f : Sebabipun ?
G : Nyambut gawemu ora jenjem, mung mikir gawe uanaaaaaak terus
f : Lha wong namung anak adopsi, kok.
G : Tambah ora ketompo
f : Lho, lha kok ... ?
G : Gawé anak baé aras2en, opo manèh nyambut gawé

#7
G : Kowé wis ngerti gawéyanmu durung ?
h : Dèrèng
G : Kowé ora ketompo
h : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gaw é kok ora ngerti gaweyané ?
h : Oo, nèk damelan niku mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
h : Lho, lha kok ... ?
G : Kowé rak mung arep keminter, to ?

#8
G : Kowe ngerti kahanan kantor k éné durung
k : Dèrèng
G : Kowé ora ketompo
k : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gawé kok ora ngerti kantoré ?
k : Wo, sekedhik2 mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
k : Lho, lha kok ... ?
G : Kowé senengané ngudhal-udhal wewadi kantor, to ?

#9
G : Kowé kerep loro ?
m : Mboten
G : Kowé ora ketompo
m : Sebabipun ?
G : Mesthi kerep mbolos, wong arang2 gering
m : Wah, sakjanipun nggih asring
G : Tambah ora ketompo
m : Lho, lha kok ... ?
G : Kantor iki ora nompo karyawan pileren.

#10
G : Kowé biso main Internét ?
n : mBoten
G : Kowé ora ketompo
n : Sebabipun ?
G : Perusahaan ora nompo BI (Buta Internet)
n : Wah, sakjanipun nggih saged
G : Tambah ora ketompo
n : Lho, lha kok ... ?
G : Mesthi ora bakal nyambut gawé, kakèhan dolanan Internet, to? Ngenték-entekké pulsa !

#11
G : Kowe waras opo ora?
o : Lha, kulo nggih waras to Pak.
G : Ra ketompo..... ..
o : Kenging nopo .....?
G : Mengko kowe mesthi ora krasan neng kene.
o : Niku rumiyin Pak, sakmeniko sampun rodo edan.
G : Malah ra ketompo..... .
o : Pripun to niki....?
G : Mengko aku duwe saingan..... ...

lanjut

Tuesday 24 February 2009

Balada Ijah dan Nyonyah: Nyonyah nyangkok adenium dan pohon pete..


Sore yang cerah ceria, lebih enak berkebun sekalian menggembalakan kambing.. Si nyonyah tumben-tumbennya mau membantu ijah berkebun, beliaunya mengurusi hasil cangkokan adenium dengan gnentum gnemon (kayak bisa aja), sedangkan ijah merumput (baca:memotong rumput) membelakangi Nyonyah.. Halaman belakang Nyah emang rada luas, cocok untuk menggembalakan kambing-kambingnya..

"Tadi siang panas ye Jah, sekarang udah kagak, lumayan ni bisa berkebun", Nyonyah besar memulai percakapan sambil berusaha menyambung adeniumnya..
"Iye Nyah, untungnya jemuran bisa kering, emang tadi panasnya menggila, tapi biar kate panasnya kek gitu, di neraka masih badai salju Nyah", si Ijah pun juga menanggapi percakapan dengan membelakangi Nyonyah, sambil terus merumput..
"Ah elu bisa aja, kayak pernah mampir ke neraka aja, haduuh ni adenium kok nggak bisa dicangkok ma pohon mlinjo sih??klo ma pohon pete bisa gak ya?"..
"kriuk..kriuk..kriuk..", yang terdengar hanya suara pisau rumputnya si Ijah..

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





"betewey, eniwey, buswey, muka yey kayak pete.. Kemaren Nyah arisan, trus kok para tetangge tuh pada bisik-bisik nggak jelas ye? Trus pas Nyah nanya mereka cuma mesam-mesem aja, padahal gigi Nyah nggak ada cabe atau bayemnya, resleting juga udah ketutup, kamu ada tau apa gitu kagak jah?", masih sibuk motong-motong pohon mlinjo..
"lah, meneketehe Nyah, tapi emang sih, denger-denger nih ye, kita digosipin Nyah, sejak babeh kagak ada, pan kita hidup bedua, pasti tetangga-tetangga mikir yang iya-iya"…
"ya inilah resiko jadi janda kembang jah, mo deket ma laki, digosipin, pergi ma ibu-ibu dikira lesbi, miara kambing dikira nyimpang, apalagi idup ma elu ya?? Trus pembokat kompleks pada bilang apa Jah?", tanpa sekalipun menengok ke arah ijah, masih fokus dengan mlinjonya..

"Ijah cuma dikasih tahu sama Parno, supir sebelah yang jadi pemancar gosip itu Nyah, katanya, Nyonyah lu suka ama elu ya? Kok kayaknya kamu dipiara baik banget, nggak kayak gue, tiap hari kerja rodi mulu, elu cuman miara kambing doang, makan banyak, hidup tentram.. Dia ngomong gitu Nyah.."
"trus enaknya gimana jah???", masih dengan membelakangi si Ijah, seakan-akan nggak mau ngliatin Ijahnya..
"enaknya sekarang ngeteh anget sambil nyemil pisang goreng..Nyonyah nggak usah kuatir, epriting is olret.. Yang gitu-gituan mah nggak usah ditanggepin.. Ijah mo cerita Nyah, kemaren pas Nyah suruh Ijah ke pasar, Ijah kenalan sama yang jualan cabe, anaknya cantik Nyah, putih, pipinya itu lho Nyah, cabi banget kayak nyimpen tomat, dan senyumnya itu oo maaakk, muanis banget Nyah, gantian Ijah yang jatuh cinta ni kayaknya.. Si gadis penjual cabe.. Tsaaaahh keren amat yak?? Jadi masalah gosip itu, ntar juga ilang dengan sendirinya, santai aja Nyah..", Ijah nerocos gitu aja dan masih tetep merumput..

Tiba-tiba terjadi keheningan..
"Jah", kali ini suara Nyonyah jadi merendah, entah karena mendengar Ijah jatuh cinta atau pasrah dengan cangkokan adenium dan pohon pete itu..
Dan Ijah pun langsung menoleh, walau tahu Nyonyahnya tetep membelakanginya, ada apa gerangan, apakah dia salah omong? Suasana pun terhenti beberapa saat, waktu seakan-akan terhenti, semua terputar, dan Nyonyah dan Ijah yang jadi porosnya..
"apa Nyah?", berusaha memecahkan keheningan ini..
"bentar lagi Nyah mo pergi, agak lama, Nyah ketrima jadi TKI, kamu jaga rumah baik-baik ya, selesein tugasmu bikin laporan jangan pacaran mulu.. Kalo besok Nyah pulang, Nyah harap, kamu bisa dapet kerjaan di tempat laen yang lebih daripada disini.."

Nyonyah menyudahi pembicaraan, meletakkan semua peralatan cangkok mencangkok, meninggalkannya sekenanya dan tanpa menoleh ke arah Ijah, Nyah buru-buru masuk ke dalam kamar sambil menahan airmata yang bentar lagi jebol..

***
(bersambung lagi yee)
=maap, untuk sementara sambungannya rada lama, Nyonyah sibuk ngurusin kepergiannya jadi TKI, dan Ijah udah mulai sibuk deketin gadis penjual cabe=

Related Post:
Nyonyah Gundah Gulana
Nyonyah Jatuh Cinta

lanjut

Monday 23 February 2009

English-Indonesia version 2008


DONT JUDGE THE BOOK BY THE COVER ( 'Jangan menghukum buku dengan koper' )
Jangan putus asa, tidak semua orang menilai manusia dari fisiknya, sapa tau bisa dari rumahnya, mobilnya, pekerjaannya, atau tabungannya

LIKE FATHER LIKE SON ( 'Suka bapaknya, suka juga sama anaknya' )
Jangan salahkan diri kamu kalau kamu jelek, salahkanlah orangtuanya, karena jelek itu keturunan..iya kan ??

THE BEAUTY IS UNDER THE SKIN ( 'Jadi cakep kalo uda ganti kulit' )
Perbaiki inner beauty kamu, itu kalau ngerasa sisi luar kamu udah ancur ga ketolong lagi....

*klik tautan di bawah ini untuk membaca selengkapnya





NO GAIN WITHOUT PAIN ('Ga dapet duit kalo ngga kesakitan dulu...kaya kuda lumping' )
Jgn sakit ati kalo dikatain jelek, cuek aja, inget film Beauty and The Beast kan?

JUST BEE YOURSELF ('Sengatkan diri anda dengan tawon')
Jadilah diri kamu sendiri, kalau kamu jelek syukurilah soalnya kalo kamu ganteng pasti kamu bakal banyak dosanya.....hehehe

THE TRUTH IS OUT THERE ('Yang bener boleh keluar')
Kalau orang lain menilai kamu jelek, jangan diambil hati, penilaian manusia tidak selalu benar (maksudnya kali kamu sebenarnya lebih jelek lagi)

THE RIGHT MAN IN THE WRONG PLACE ('Orang disebelah kanan,salah tempat..harusnya disebelah kiri')
Cakep-jelek itu tergantung lingkungan, misalnya kamu disini jelek tapi di Afrika bisa paling ganteng lho, makanya pindah ke sono aja hehehehe

LOVE IS BLIND ('Mencintai orang buta')
Cinta tidak memandang cakep atau jelek, ga percaya? Tanyakan hal ini sama orang jelek...

Memang CAKEP itu RELATIF...tapi kalo JELEK itu MUTLAK BO !

lanjut